Menurut Rog dalam bukunya “Avoiding Plagiarism, Self-Plagiarism, and other questionable writing practives: A guide to ethical”.mengutip satu definisi yang ringkas tentang plagiarism, yaitu:
“taking over the ideas, methods, or written words of another, without acknowledgment and with the intention that they be taken as the work of the deceiver.”
Plagiarisme bermakna mengambil ide, metoda atau kata-kata (termasuk didalamnya gambar, tabel, diagram dll) hasil karya orang lain tanpa penyebutan sumbernya dengan maksud apa yang diambil tersebut dianggap merupakan hasil karyanya sendiri. Dengan kata lain plagiarisme adalah mencuri hak milik orang lain dengan menyembunyikan sumber aslinya.
Plagiat sering terjadi dalam dunia pendidikan alasannya biasanya adalah Lebih praktis, lebih cepat lagipula kebanyakan dosen ngasih kebebasan kepada mahasiswa terkait referensi dalam mengerjakan tugas, boleh dari internet, boleh dari buku. Tapi kalau beli buku kan mahal.
Berikut ini contoh kasus plagiat :
- Seorang Guru Besar Universitas Riau Profesor II terbukti memplagiasi buku Budaya Bahari karya Mayor Jenderal (Marinir) Joko Pramono, terbitan Gramedia tahun 2005 dengan bukunya, Sejarah Maritim. Maka, kasus ini menambah bopeng di wajah pendidikan kita. (Dimuat dalam e-newsletter medan bisnis daily)
- Contoh lain plagiarisme tak henti-hentinya menyergap kaum pendidik dan penulis. Kasus plagiat seorang guru besar Hubungan Internasional Universitas Parahyangan menjiplakan terhadap tulisan Carl Ungerer, asal Australia. Tulisan itu dipublis sang profesor di The Jakarta Post. (Dimuat dalam e-newsletter medan bisnis daily)
- Contoh kasus yang menimpa Marwan Effendy, seorang jaksa yang pernah dicalonkan sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa tahun silam. Ia diduga melakukan plagiat dalam menyusun disertasi doctoral.
Dengan marak serta terbukanya kesempatan melakukan plagiat ini, tidak mengherankan jika banyak sarjana bertitel panjang di negeri ini tetapi bobot ilmiahnya sangat rendah. Dengan besarnya kesempatan melakukan plagiat ini, maka tidak tertutup kemungkinan juga jika sebuah karya tulis telah dijiplak hingga berkali-kali.
Percaya dan banggalah pada hasil karyamu sendiri, biar bagaimanapu hasil tetap bangga menjadi Pribadi yang bisa menuangkan segala sesuatunya berdasarkan kemampuan dan imajinasi diri sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar