Pelupa, begitulah kita, manusia. Disamping kelebihan, masing-masing juga memiliki kekurangan. Dan salah satu kekurangan yang dimiliki oleh setiap orang adalah lupa, hanya tingkatan dan intensitasnya yang berbeda. Tidak mengenal pria atau wanita, tua ataupun muda, miskin ataupun kaya. Lazimnya memang semakin tua seseorang, semakin sering ia lupa. Tapi bukan berarti bahwa yang muda belia sama sekali tak pernah lupa. Ini sudah kodrat manusia, tempatnya salah dan lupa.
Untuk hal-hal yang terlihat mata saja kita sering lupa, apalagi hal-hal yang tidak kasat mata seperti adanya alam kubur, padang mahsyar, mizan, surga dan neraka. Terkadang ada yang bukannya lupa, tapi pura-pura lupa, sengaja melakukan walaupun ia tahu bahwa apa yang diperbuatnya di dunia akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Astaghfirulloh! Di sinilah pentingnya kita sebagai saudara untuk saling mengingatkan karena manusia itu pelupa. Kita mungkin tidak memiliki pertalian darah, tapi melalui dua kalimat syahadat yang kita ikrarkan, Allah telah menjadikan kita sebagai saudara.
Saling mengingatkan, ini menunjukan adanya komunikasi dua arah. Satu saat kita mengingatkan orang lain tapi di lain waktu kita yang diingatkan. Jangan hanya mengingatkan tapi tak terima kalau orang lain mengingatkan. Atau sebaliknya, maunya diingatkan tapi tak peduli ketika orang lain perlu diingatkan.
Saling mengingatkan, terlebih dalam hal kebaikan, ibadah, adalah keharusan. Jangan sampai satu kemungkaran terjadi di depan mata tanpa sedikitpun kita berusaha untuk mencegahnya, mengingatkan sang pelaku bahwa tindakannya keliru. Juga ketika seseorang lalai dalam menjalankan kewajiban beribadah, seharusnya kita menjadi orang pertama yang mengingatkan, tentunya sekaligus mengingatkan diri sendiri, memastikan bahwa kita sudah melakukannya.
Dan jika melalui tulisan aku berusaha untuk menjalankan kewajiban saling mengingatkan, berharap ada manfaat yang bisa diambil, yaitu yang lupa menjadi ingat bahwa manusia itu pelupa karenanya harus saling mengingatkan, terutama dalam hal kebaikan, maka aku juga berharap ada yang mengingatkanku karena bagaimanapun, aku hanyalah manusia yang tiada luput dari salah, khilaf, dan tentu saja lupa. Astaghfirulloh!
Saudaraku, mari kita saling mengingatkan, menguatkan dan juga mendoakan. Insya Allah…
(oase iman)
0 komentar:
Posting Komentar